Saturday, November 28, 2009

WhO Am I???


Namaku Dyah Arum Angraeni, lebih akrab dipanggil Dyah. aku lahir di kota metropolitan, Surabaya, tanggal 18 Agustus 1991 pukul 19.40 WIB. Terlahir sebagai anak sulung, aku memiliki seorang adik perempuan berumur 12 tahun. Kami sekeluarga tinggal di daerah Sedati, Sidoarjo.

Sebagai seorang gadis, fisikku tergolong biasa saja, nothing special. Tubuhku tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 155 cm. Perawakanku juga dibilang kurus dengan warna kulit sawo matang. aku juga tidak berkaca mata. Karena aku agak tomboy, aku lebih suka menggunakan sepatu kets dan memakai celana panjang daripada rok. aku sering mengenakan kemeja lengan panjang jika di area kampus. Jilbab yang kupasang juga yang bermodel langsung pakai karena aku orangnya simple dan susah berdandan. aku memang terlihat standard karena aku kurang suka menarik perhatian orang dengan pernak-pernikku.

Meski tergolong standard, aku tidak ingin dinilai biasa saja karena aku juga punya kelebihan. aku tahu di era globalisasi seperti sekarangi ini, aku dituntut untuk disiplin. Jika aku sering mengolor-olor waktu, banyak pekerjaan yang akhirnya selesai dengan melewati deadline. aku adalah tipe orang yang senang bekerja. aku tidak terlalu suka membuang-buang waktu untuk hal yang kurang penting. Bagiku, waktu adalah segalanya. aku bertanggung jawab atas semua kinerjaku, oleh sebab itu aku berusaha selalu on time. Kejujuran selalu aku utamakan dalam beraktivitas, aku menjauhi korupsi dalam segala hal, baik itu uang, waktu, dan yang lainnya. aku meminimalisir kerugian terhadap diri dan orang lain yang ditimbulkan oleh kegiatanku yang gagal. aku tidak suka melihat orang lain rugi karena perilakuku. Jika aku sudah berkecimpung dalam sebuah bidang, akan kuselami bidang itu sedalam mungkin. setiap aku bertekad dalam menyelesaikan suatu hal, aku akan selalu mencoba berorientasi penuh dalam pekerjaan itu.. aku tidak suka diganggu dalam memecahkan masalah, dengan tegas aku menolak hal-hal yang akan menghambat tugasku tadi. aku akan berusaha semaksimal mungkin. Pantang bagiku untuk menyerah jika aku sudah tertarik dalam suatu permasalahan. Semangatku juga akan membantuku dalam mengurai persoalanku itu. aku tidak boleh plin plan dalam menjalani hidup, dengan harapan prinsip akan selalu kupegang teguh kapan pun dan dimana pun. Prinsip hidup bukan untuk main-main, tapi dijadikan patokan dalam melangkah, misalnya saja keyakinan. Dalam bermasyarakat, aku berusaha berprasangka baik pada tingkah laku siapa pun. Don’t judge a book by its cover, mungkin saja penampilan luar seseorang tidak sama dengan sifat-sifatnya. Dengan berpikiran positif, akan banyak manfaat yagn bisa diambil, misalnya saja meredam emosi, melatih sabar, dan memperbanyak kawan. aku mencoba untuk selalu mencari pelajaran yang berharga dalam setiap hal. Dan pelajaran itu tidak selalu ada di depan. Mungkin saja jika kita menggali lebih dalam, akan terkuak sisi-sisi yang bisa diambil dan diaplikasikan. Setiap peristiwa pasti mengandung suatu makna yang besar yang berguna untuk memperbaiki diri agar tidak mengulang kesalahan yagn sama.

Tidak ada gading yagn tak retak, tidak ada manusia yang sempurna. Selain kelebihan, aku juga punya banyak kekurangan. Misalnya saja percaya diriku yang kurang. aku muidah sekali gugup jika harus berhadapan dengan banyak orang, apalagi jika belum mengenal. Jika sudah begitu, susah sekali untuk berargumen karena syaraf rasanya terganggu. Ditambah lagi tangan dan nada suara yang bergetar, membuatku tampak memalukan didepan umum. Cara berpikirku yang kurang rasionalis juga membuatku tidak ssabaran dalam memecahkan suatu pekerjaan, akhirnya terkadang terlibat sedikit debat dengan teman karena aku keras kepala dengan pendapatku, meski pada akhirnya kita sama-sama mencari jalan keluar yagn terbaik. Dalam bekerja, aku sering pesimis pada hasil. aku selalu merasa kinerjaku jelek, tidak memuaskan, dan mendapat nilai buruk. Jika sudah begitu, terkadang di tengah jalan muncul sifat malas, sifat yang sebenarnya kubenci karena membuatku menunda-nunda suatu hal. Sifat itu pula yang menjauhkanku dari kesuksesan. Dalam hal emosi, Sebenarnya mudah sekali menyulut amarahku karena aku sensitif. Ada suatu hal saja yang berkaitan dengna hati, akan mudah menyinggungku. Entah itu menimpa temanku, orang lain, atau diriku sendiri. Efeknya luas, kadang aku meledak-ledak atau malah menangis. Jika sudah maksimal, aku akan marah dengan caraku, diam. aku tidak mau berbicara untuk beberapa waktu dengan lawanku. Perilaku buruk dalam diriku tidak hanya itu. aku orang yang sangat ceroboh. Banyak hal yang kusepelekan akhirnya berdampak buruk padaku, Misalnya saja dalam menjaga badan. aku pekerja yang over sehingga waktu tidurku kurang. Akhirnya dalam berkendara motor dari rumah ke kampus sering mengantuk dan beberapa kali hampir jatuh. Belum lagi sifat pelupaku yang parah. aku sering sekali lupa dalam menghafal rumus atau tempat saat aku meletakkan suatu benda. Contohnya saja peristiwa kunci motor yang jatuh atau masih tergantung di sepeda motor. Hal itu sudah sering terjadi meski akhirnya kunci tersebut selalu bisa kembali ke tangan dengan berbagai jalan. Dalam menjalin hubungan pertemanan, jujur aku kurang supel. Networkingku kurang luas dan aku agak sulit bergaul dengan lawan jenis.

Beberapa kelebihan di atas akan terus dijaga karena untuk bertahan dalam zaman ini dibutuhkan sifat-sifat tersebut. Jadi, dengan sering diamalkan dalam kehidupan, kelebihan itu akan menjadi kebiasaan yang melekat dalam diri sambil terus mencari hal-hal baik lainnya tentunya. Sedangkan kekurangan-kekurangan aku selalu berusaha aku persempit agar tidak menggangu hasil yang dicapai. Misalnya saja mengenai emosi yang susah dikendalikan. aku akan berusaha mendinginkan ppikiran agar bisa berpikir jernih dan tidak mengedapankan nafsu, dengan kata lain aku terus me;atih kesabaran. Mengenai masalah dengan orang lain, diam adalah cara yang menurutku baik karena dengan diam kita sama-sama instropeksi dan akhirnya saling berbicara untuk meminta maaf dan meluruskan masalah. Tentang kepercayaan diri, aku berusaha berlatih agar tidak canggung di depan umum. Misalnya dengna berbicara dalam forum, presentasi, berbaur dengna masyrakat, dll. Meski pesimis, terkadang hasil yang kudapatkan tidak sejelek yang kupikirkan membuatku termotivasi untuk selalu optimis memandang ke depan. Agar jaringan persahabatan aku luas, aku sering mengikuti organisasi2 yang notabene pasti memberikan efek pada segi networking.

Pind bnder

Suatu hari nanti, aku ingin sekali menjadi orang yang berarti. Tidak hanya sekadar manusia biasa yang menjalnkan aktivitas yang monoton. aku ingin berperan aktif dalam suatu hal, tapi entah apa itu nanti. Yang pasti aku tidak mau diam ketika melihat bangsaku jika semakin bobrok. aku ingin mengubah sifat-sifat buruk menjadi sosok yang lebih baik di masa datang. aku tidak ingin lemah dan termakan zaman. aku akan berjuang sebagai penerus bangsa sesuai bidangku. Jika negara sedang bimbang, akan kubantu dengan tulisanku. Jika negra sedang krisis moral, akan kubantu dengan ilmuku. aku akan mencoba ikut mewujudkan tujuan nasional negara kita dengan caraku sendiri.

Masuk dalam dunia perkuliahan, aku harus bersikap lebih dewasa untuk mewujudkan impian-impian ku tadi. Salah satu cara mendapat sikap itu adalah dengan mengikuti Pengkaderan. Pengkaderan sebagai suatu proses untuk beradaptasi dan juga merubah pola pikir mahasiswa menjadi lebih kritis, meluas, dsb, dengan harapan yang dikader bisa menjadi individu yang lebih baik. di sini ditanamkan idealisme mahasiswa itu untuk menerapkan sikap disiplin dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. aku juga berusaha meningkatkan jiwa sosial kemasyarakatan sejak dini, karena proses kaderisasi mengajari aku bagaimana mereka bisa mengenal lingkungan dan mencari penyelesaian atas masalah itu, syukur-syukur bisa terjun langsung ke masyarakat untuk menyelesaikannya. Dengan terciptanya jiwa peduli ke masyarakat maka akan timbul nurani yang selalu mendukung rakyat dalam mengambil keputusan. Demikian halnya dalam pemerintahan ataupun dalam dunia kerja nantinya senantiasa mendasarkan kegiatan-kegiatan itu menguntungkan dan tidak mengganggu keadaan masyarakat banyak. Pengkaderan bagiku merupakan momentum untuk mengubah, mengubah sesuatu menjadi benar, bukan pembenaran atas segala hal. Ketika korupsi kita katakan salah, yah salah. Pengkaderan dalam pengertianku bukan sebagai ajang untuk mencetak jiwa yang berontak tetapi menanamkan jiwa yang mengakui kebenaran itu sebagai hal yang benar dan harus dijalankan. Memang susah untuk menjadi orang benar karena resikonya orang yang menganggap dirinya benar selalu ditentang(salah satu isi buku Catatan Seorang Demonstran) . dengan cara ini aku berharap bisa mengubah pola pikir menjadi lebih baik dan dapat diterapkan selamanya bukan hanya pada saat berada di institusi itu. aku harus Ingat kita dikader kemaren imbasnya sampai sekarang dan sampai pada saat dewasa nanti. Pengkaderan sebagai penegasan fungsi dan peran mahasiswa, aku tidak mau peran dan fungsi mahasiswa hilang begitu saja setelah di hadapkan dengan dunia kerja yang jauh menghancurkan idealisme berfikir kita. aku juga akan terus belajar berdasar pengalaman-pengalaman sehingga aku memiliki bekal untuk menantang masa depan.

Mengenai proposal hidup setahun ke depan, aku telah merencanakan beberapa hal. aku berhasil masuk dalam ITS merupakan kebanggan tersendiri bagiku dan orang tuaku. Jadi, aku tidak ingin membuat orang tuaku kecewa. yang pasti, di tahun pertama aku akan berusaha stand by, dan tidak kena drop out! Tidak hanya mampu bertahan, aku juga akan mencari ilmu seluas mungkin sehingga nilai IPK aku min. 3. Dalam satu tahun ini pula, aku harus sudah bergabung dalam himatika dan ikut berperan aktif bersama angkatan. Di samping itu, aku juga harus aktif dalam UKM Sastra Jepang dan LPM karena mereka jembatanku untuk menggali potensiku lebih dalam. aku berusaha memanage waktu sebaik mungkin agar bisa ikut seminar/ workshop bahkan jika mungkin aku lah yang menjadi panitia karena mencari pengalaman yang sama belum tentu akan terulang untuk kedua kalinya.

Sesuai esai pertamaku, personalityku termasuk korelis dengan perbandingan korelis:sanguinis:melankolis:plegmatis=30%:25%:25%:20%. Jadi, sebenarnya kepribadian korelis tidak menjadi hal dominan dalam pola berpikirku, meski kuakui aku orang yang berusaha untuk selalu kuat dalam menghadapi sesuatu. Tipe-tipe kepribadian ini yang sesuai dengan diriku antara lain: tahu apa yang diinginkan, terus berusaha untuk mendapatkannya dengan caranya sendiri. tidak mudah digugah, harus memperbaiki kesalahan, Sangat memerlukan perubahan, Berkemauan kuat dan tegas, Tidak mudah patah semangat, Bebas dan mandiri, Bisa menjalankan apa saja. Berorientasi target, Terorganisasi dengan baik, Mencari pemecahan praktis, Bergerak cepat untuk bertindak, Mendelegasikan pekerjaan, Menekankan pada hasil, Merancang kegiatan, Mau bekerja untuk kegiatan, senang bekerja,Berkembang karena saingan. Dan kelemahannya yaitu keras kepala, mudah marah, cenderung bossy, bisa manipulatif dan tidak punya perasaan, Tidak terlalu perlu teman, ceplas-ceplos, tdk sabaran, tdk puas, dan tdk mau mengaku kalah.

Aku rasa sudah cukup aku mendeskripsikan siapa diriku.semoga saja kelak aku bisa menjadi lebih baik. I’ll try to do the best for the future.